Asal usul Bulu Perindu

Sejarah Bulu Perindu

Tentu sudah banyak yang tahu tentang sarana berenergi yang memiliki panjang kurang lebih 7 cm, dengan ketebalan kira-kira 1mm ini. Ya, Bulu Perindu diyakini memiliki energi yang mampu membantu meningkatkan daya tarik, inner beauty, pesona dan kharima seseorang.

Tapi, tahukah Anda dari mana sebenarnya Asal Mula Bulu Perindu ini ?

Menurut beberapa cerita yang saya dapatkan dari beberapa sumber, Ada yang mengatakan bahwa benda ini adalah bulu dari genderuwo. Kemudian versi lain juga ada yang mengatakan bahwa Benda ini Adalah Bulu dari bidadari yang turun dari kayangan. Kemudian Ada juga yang mengatakan bahwa ini adalah sarang burung elang yang jatuh. Lalu ada pula yang mengatakan bahwa benda ini adalah akar dari tumbuhan khusus yang berumur ratusan tahun.
Nah, lalu mana cerita yang benar ? Menurut Ratu Aura tidak bijak rasanya jika menyalahkan atau membenarkan salah satu cerita tersebut. Sebab, cerita itu lahir berdasarkan pengalaman, tradisi dan budaya pada suatu daerah tertentu. Misalnya saja, di daerah Jawa, banyak yang percaya jika benda ini adalah bulu dari bidadari seperti yang diceritakan dalam kisah Jaka Tarub. Lalu, di daerah lain mereka lebih mempercayai bahwa Bulu Perindu ini adalah akar dari sarang burung elang yang jatuh.
Walaupun demikian, ratu aura tetap percaya bahwa setiap benda ciptaan Tuhan Yang maha esa Pasti Ada Asal Mulanya. Untuk itu, Ratu aura melakukan pengamatan secara khusus tentang benda ini. Dan Sampai akhirnya beliau menemukan hasil bahwa bulu perindu ini adalah akar-akar dari tumbuhan khusus yang berumur ribuan tahun dan langka. Tumbuhan ini biasanya ditemui di hutan-hutan tropis seperti di kalimantan, sumatra, papua dan juga sebagian wilayah Jawa.
Saking lamanya Tumbuhan ini hidup, maka energi alam yang tertarik masuk dalam pohon ini juga semakin kuat. Dan itu secara otomatis juga menyalur pada akar-akar tumbuhan tersebut. Sehingga akar tumbuhan yang dikenal dengan Bulu Perindu ini, juga memiliki energi alam yang kuat, khususnya dalam hal pengasihan.
Previous
Next Post »
0 Komentar